Posts tagged ‘persiapan pernikahan’

Cinta dan Rumah Tangga (1)

JREEEENG… Dari kemarin baca-baca tentang serba serbi pernikahan, rata-rata 85% semua menyatakan rasa penyesalan karena terlalu cepat menikah dan merasa salah memilih pasangan.

Seorang ibu mengatakan “Andai waktu bisa diputar kembali, aku mengalami banyak kehilangan masa mudaku karena menikah muda. Kesenangan-kesenangan yang seharusnya bisa aku nikmati tidak dapat aku sentuh karena aku harus mengurus anak-anak, di tambah lagi aku memiliki suami yang egois dan cuek. Terlalu asik dengan teman-temannya tanpa memikirkan kami istri dan anak-anaknya.”

Sementara ibu yang lain berkata, “Dia berbeda ketika berpacaran dulu, sekarang dia menunjukkan sifat aslinya. Kami sering bertengkar dan aku merasa tidak tahan lagi. Kami seperti minyak dan air, tidak dapat bersatu. Sepertinya ada sesuatu dalam dirinya yang tidak dapat aku sentuh.”

Dan yang lain berkata “Selama pacaran dia memang sudah menunjukkan sikap cuek. Kadang dia begitu sangat romantis, tapi kadang dia begitu sangat tidak peduli dan acuh. Aku kira pernikahan bisa mengubah segalanya. Mengubah sikap cueknya. Namun ternyata setelah menikah, dia justru semakin cuek dan akan bersikap romantis hanya bila dia memerlukanku untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Berulang kali terbersit rasa ingin meninggalkannya, namun aku masih memikirkan perasaan anakku. Jika dia terus seperti ini, mungkin aku akan pergi meninggalkannya.”

Di forum yang lain, ada seorang ibu yang memiliki 1 orang anak bercerita bahwa suaminya terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Sibuk dengan teman-temannya. Dan bila hari libur tiba, suaminya akan semakin sibuk dengan handphone-nya. Dia merasa tidak diperhatikan dan tidak dipedulikan oleh suaminya. Kalau di ajak jalan, suaminya selalu menolak. Tetapi kalau di ajak jalan oleh teman-temannya, tanpa pikir panjang sang suami langsung pergi. Tidak ada keharmonisan di keluarga.

Berbagai cara sudah dia lakukan. Dari berbicara lembut, merayu, menggoda, berhias, sampai akhirnya dia berkata kasar… suaminya tidak berubah. Kalaupun berubah, paling perubahannya hanya beberapa minggu saja. Kemudian dia bertemu dengan pria lain.  Pria yang bisa memberi kenyamanan dan perhatian yang dia harapkan. Sebut saja nama Pria itu adalah X. Pria itu pun dekat dengan anaknya. Sampai akhirnya anaknya dengan polos berkata kepada ibunya seperti ini, “Mama… mama… aku ingin papa X aja.  Mama cari papa baru aja seperti X. Adek  ga mau punya papa yang sekarang.”

Jreeenggg… apa yang terjadi??? Siapa yang salah dalam posisi ini?
Sang istri atau sang suami?

Of course kita tidak dapat menyimpulkan sesuatu kalau hanya mendengar dari salah satu pihak saja. Mungkin sang suami memiliki kejenuhan yang tidak terucapkan, sehingga bersikap seperti itu. Mungkin juga ada hal yang tidak puas yang dirasakan oleh sang suami kepada istrinya sehingga suami lebih merasa nyaman berada di dekat teman-temannya ketimbang keluarganya. Atau bisa jadi memang tabiat suaminya yang begitu.

Kalau melihat dari sisi cerita si istri, mungkin kita bisa berkata kasihan si istri harus mengalami hal itu. Suaminya tidak perduli dan anaknya sampai meminta papa baru seperti itu. Padahal usia anaknya belum ada 7 tahun, mengapa anak ini bisa berkata seperti itu? Mungkin karena sikap suami yang keterlaluan karena terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Sebut saja egois.

So??? Kembali ke pertanyaan semula… Siapa yang bisa di salahkan dalam hal ini???

Jawabannya tidak ada. Tidak ada satu pihak saja yang bisa di salahkan dalam kasus ini. Karena dari pihak suami maupun istri, masing-masing punya peranan. Suami salah, ya istri juga salah. Kalau suami benar, harusnya istri juga benar dong.  Kok bisa begitu??? Ya iyalah masa ya iya dong… Karena ketika sepasang kekasih mengikat janji setia, sehidup semati di hadapan Tuhan, itu berarti mereka sudah menjadi satu tubuh. Dan dari iman yang aku percayai, mereka bukan lagi menjadi dua di hadapan Tuhan melainkan menjadi satu.

Apakah perceraian merupakan jalan keluar yang terbaik? Daripada berselingkuh, lebih baik bercerai bukan??? Lalu bagaimana dengan psikologis sang anak? Pernahkah para orangtua muda yang memutuskan untuk bercerai memikirkan psikis/kejiwaan sang anak? Please deh, jangan egois…  Bukankah anak itu mengikuti panutan dari orangtuanya?

Kata teman-temanku yang sudah menikah, 97% mereka berkata bahwa kalau sudah menikah, cinta itu menjadi tidak penting lagi, tetapi yang menjadi penting adalah tanggung jawab!

Kebutuhan ekonomi, peranan keluarga besar… mungkin keluarga besar dari pihak si istri atau dari pihak si suami yang ingin ikut campur dalam setiap masalah rumah tangga, atau seorang saudara yang berkata, dia itu adik saya kok jadi istrinya yang ngatur? Dia itu kakak saya, kok jadi suaminya yang ngatur? Seorang saudara kandung merasa punya hak lebih atas saudaranya sehingga merasa sang istri atau sang suami di anggap tidak penting. Karena bagi sebagian orang, saudara sedarah itu jauh lebih penting ketimbang siapapun. Tentu saja hal itu bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga. Dan akhirnya siapa yang menjadi korban?

Orang bilang, anak yang menjadi korban dalam semua masalah di atas. Menurutku bukan hanya anak… sang suami, istri, dan juga anak…. ketiga pihak ini lah yang menjadi korban atas semua problema rumah tangga yang terjadi. Apakah keluarga besar menjadi korban? Atau saudara kandung yang menjadi korban? Aku rasa keluarga besar tidak bisa dikategorikan korban. Karena dalam mahligai rumah tangga, mereka hanya “orang luar“.

Lalu apakah itu berarti keluarga besar tidak penting? Aku tidak bilang begitu, kalian yang bilang begitu. Keluarga besar itu penting. Tapi bukan berarti demi keluarga besar, tanggung jawab sebagai seorang istri atau seorang suami menjadi terbengkalai.

Seorang suami rela memberikan segala-galanya demi keluarga besarnya, sementara istrinya jarang di beri uang untuk kebutuhan hidup, dengan dalih si istri juga bisa cari uang kok. Sehingga beban menyekolahkan anak dan makanan di rumah, istri harus ikut memikulnya. Bahkan 75% beban kebutuhan ekonomi harus di pikul oleh si istri. Selalu membicarakan kejelekan istrinya di depan orang lain dan di depan keluarga besarnya. Akhirnya tanpa merasa berdosa si suami bilang, saya begini karena kurang perhatian dari istri. Gimana caranya merhatiin suami kalau istri harus kerja cari uang, istri juga harus memasak makanan anak, istri juga yang harus menyuci dan menyetrika, belum lagi urusan kebersihan rumah, dll, dsb… Tentu saja saat malam tiba, sang istri merasa terlalu lelah untuk melayani suami. Wanita itu bukan robot… Robot aja perlu istirahat apalagi wanita!

Bagaimana kalau kasusnya di balik? Sang istri merasa beban tanggung jawab keuangan itu harus di pikul oleh suami. Bukankah pria berkewajiban memenuhi kebutuhan wanita??? Kemudian apa yang di beri suami langsung dilimpahkan ke keluarga besarnya, atau untuk bersenang-senang. Tidak berpikir tabungan untuk masa depan anak, karena di pikirannya tertanam… semua itu tanggung jawab suami kok.  Kalau istrinya punya penghasilan yang jauh lebih besar dari suami, lantas sang suami di anggap remeh dan tidak dihargai. Suami di pandang rendah dan merasa menjadi ratu dalam segala-galanya. Selalu membicarakan kejelekan dan kekurangan suaminya di depan orang lain dan di depan keluarga besarnya.  Ingin dilayani bukannya melayani suami. Atau saat suami baru pulang kerja, tiba-tiba langsung di sambut dengan omelan-omelan tentang kelakuan anak, atau gosip ibu-ibu tetangga. Kalau suami tidak bisa memenuhi keinginannya, istri akan manyun dan ngambek berhari-hari, tidak menghargai perasaan suami. Please deh… Pria itu bukan mesin pencetak uang dan juga bukan robot yang tidak mempunyai perasaan. Sepertinya para wanita harus nonton film transformer… di film itu, robot aja punya perasaan… apalagi lelaki!

Lalu, apakah orang-orang yang mau menikah harus merasa takut? Bagaimana mengantisipasi hal-hal yang tidak di-ingin-kan tersebut? Bagaimana menurut pendapat kalian?

My New Life Will Begin

Sebenarnya Tulisan ini aku copy ulang dari blog aku yang lama. Tadi iseng-iseng buka blog yang lama, hehehe pas baca tulisan yang ini lucu juga, makanya aku posting ulang. Met baca yah temen-temen…. ^_^

Menikah…. waooowww… denger kalimatnya aja udah bikin gimanaaa gitchu!
Xixixi wanita mana sih yang gak mau menikah? Gak mungkin ada wanita yang gak pernah menginginkan pernikahan. Klo orang bule bilang “it’s impossible” gitchu lochhhh…
Flash back bentar yah… dulu aku tuh pernah di sakiti ama cowok. Bayangin aja, udah ngomong-ngomongin pernikahan gak taunya dia malah mutusin dan nikah dengan cewek lain. Huwahahaha… itu pengalaman yang cukup seru (ceritanya sempet mau loncat dari kapal laut gitu karena patah hati)… Dubrak! Please dehhhh…
Waktu itu mikir, kayaknya gak bisa nerima cinta dari pria mana pun. Lebih baik aku sendiri dan tak usah mengenal cinta. Hiks…hiks… sedihnya…
Eittt, tunggu dulu… ternyata di balik duka yang aku rasakan itu, God bener-bener udah persiapin yang terbaik buat aku. Setelah pasca putusan itu, nangis bombay selama beberapa bulan, gak mau makan, gak mau minum, gak mau mandi (boong ding!)… Ehm, setelah pasca putusan itu, Tuhan pertemukan aku dengan dirinya. Hahahaha…
Awalnya sih gak percaya, kayaknya gak mungkin ada pria yang mau nerima gue apa adanya. Gue yang kayak gini, dengan fisik pas-pasan, rada slengekan dikit (dikit lohhh…), gak pinter dandan, gak gitu pandai masak (Klo cuma masak air dan nasi sih bisa lah), Siapa coba yang mau nerima gue apa adanya? Siapaaa???
Tapi itu lah keajaiban Tuhan. Memang jalan pikiran Tuhan gak terselami banget. Pokoke God is the best banget lah…
Setelah pertemuanku dengan “Sang Pangeran” bercelana pendek. Huwakakaka… abis pertemuan pertama dia pake celana pendek dan kaos oblong sich… Cape dehhh… Terus setelah banyak ngobrol, cerita-cerita, sharing, kayaknya kita sama-sama cocok nih.
Dan ternyata Doi juga dari awal emang udah niat serius ama diriku yang manis ini. Oughhh so sweet…
Alhasil sekarang aku lagi gencar-gencarnya untuk mempersiapkan diri menjadi seorang Istri. Rencana nikah sih tahun ini. Doakan yah teman-temanku, semoga semua berjalan lancar. Amiiiiiiinnnn…
Nah dari hasil survei, aku menemukan beberapa hal untuk menjadi seorang istri yang baik.
Apakah itu??? Eng ing eng…
Pertama, Banyak berdoa dan bersandar kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biar Tuhan kasih kita kemampuan dan hikmat untuk menjadi seorang istri. Lah kalau gak ada Tuhan dalam rumah tangga, bisa gawat tuh… bisa perang melulu karena masing-masing gak takut dosa. Please deh…
Kedua, be yourself lah… itu udah pasti. Seorang pria gak mungkin menikahi gadis yang tidak dikenali nya. Jangan sampai setelah nikah, dia melihat kita seperti orang lain. No no no… jangan pernah lakukan itu yah! Jadi lah dirimu sendiri. Dengan apa adanya kamu… semua kekurangan dan kelebihan kamu, jangan di tutup-tutupi. Kalau ada kekurangan yang bisa kamu ubah, ubah lah… tapi jangan juga berpura-pura berubah. Kalau memang belum bisa berubah, akuilah di depan pasangan kamu klo kamu emang belum mampu berubah, tapi mau belajar untuk bisa berubah. Geeettttooooo….
Ke tiga, kenali siapa calon suami kita itu. Bisa gak kita terima dia apa adanya. Jangan hanya dia aja yang bisa terima kita apa adanya… harus ada timbal balik dong. Namanya nanti bakal sehidup semati. Kenali apa kelebihannya, apa kekurangannya, apa yang dia sukai, apa yang tidak dia sukai, kalau perlu cari tau makanan kesukaan dia, warna favorit dia, jenis musik kesukaan dia, hobby dia, dll, dsb, dst… Kalau kamu merasa bisa menerima dia apa adanya, selamat kita sudah melewati tahapan-tahapan dalam menjadi seorang istri.
Ke empat, Kata orang sih cowok itu paling seneng di manja dalam soal perut. Nah, mulai belajar masak (Bagi yang gak bisa masak seperti diri kyuuu). Kenali resep-resep di internet. Browsing di internet, tanya sama tetangga, temen, orangtua, nenek-nenek, para penjual makanan… Jangan malu bertanya dan jangan takut untuk praktek. Ayooo semangaaaaattt !!! Kita para wanita pasti bisa menjadi koki kebangga suami. Cemangaaaadddd…. Kalau perlu sebelum masak, kita pemanasan dulu. Renggangkan otot-otot tangan dan leher. Goyang ke kiri dan ke kanan… tariiiikkk maaaaangggg…. (ni ngomongin apa’an sih???)
Ke lima, Hehehe jadi malu bahasnya… Ehm, kata orang juga nih ya, selain perut… cowok juga senang di manja di tempat tidur. Hehehe… untuk yang satu ini, silahkan anda cari-cari tau di internet yah. Inget, sebelum nikah, cukup pelajari teorinya aja , jangan di praktekin. Bisa gawaaatt ntarrr… Kasian ama babe dan emak, capek-capek besarin kita, malah kita kecewain. Inget… Jadilah wanita-wanita terhormat! Artinya, jangan sembarangan kasih mahkota kesucian kita kepada sembarang lelaki. Terus gimana dong bagi yang udah gak perawan?? Apakah cewek itu disebut bukan wanita terhormat??? Ooohhh tidak begitu juga… bagi yang udah telanjur, jangan berkecil hati… masih bisa menjadi wanita terhormat, dengan cara berubah dan bertobat (gak gonta ganti bobo dengan cowok yang berbeda gitchuuu)! Jujur ama pasangan kalau emang udah gak suci lagi. Kejujuran sangat penting dalam membangun bahtera rumah tangga.
Nah yang terakhir neh Kebanyakan para suami istri lupa dengan yang satu ini karena terlalu asik kerja, ngejar karir, atau mungkin sangking jenuhnya jadi gak kepikiran lagi buat yang satu ini. Apakah itu??? KOMUNIKASI. Teruslah berkomunikasi. Uraikan isi hatimu kepada pasanganmu. Jangan takut dia marah atau tersinggung. Berikan pujian-pujian yang tulus, kata-kata sanjungan. Hormati suami kita, maka suami kita pasti akan menghormati kita juga. Jujur dan terbuka dalam segala hal. Inget yah…. dalam segala halll !!! Lah kalau udah nikah aja, main buka-buka’an udah boleh kok, terus apa lagi yang harus di tutup-tutupi? Kenapa lagi harus malu untuk jujur dan terbuka?? Kalau perlu adakan jalan-jalan bersama di tempat-tempat romantis. Cari suasana baru, supaya hidup jadi lebih bergairah…

Buat temen-temen kalau ada yang mau nambahin atau mengoreksi tulisan ini, wahhhh aku senang sekali menerima kritikan-kritikan tersebut. Hehehe… dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat yah… Merdeka!!!!

Rizqi Fahma

I am Here!!!

Memorabilia

Catatan anak rantau dalam menggapai Impian, Cita-cita, dan Cinta

Timbangan Digital Timbangan Digital

DUNIA TIMBANGAN : 081280780615 / 081291999252 / 08788379511, Timbangan Digital,Timbangan Duduk Digital,Timbangan Duduk,Timbangan Mekanik,Timbangan Salter,Timbangan Duduk Manual,Timbangan Manual,Harga Timbangan,Timbangan Jarum,Timbangan Gantung,Timbangan Analytical,Timbangan Lantai,Timbangan Emas,Timbangan Sapi,Timbangan Gramasi,Timbangan Digital Portable,Timbangan Digital Gantung,Timbangan Cahaya Adil,Harga Timbangan Digital,Timbangan Digital Nagata,Timbangan Nagata,Timbangan Digital Matrix,Timbangan Adam,Timbangan Duduk Jarum,Batu Timbangan,Timbangan Water proof,Timbangan Gantung Jarum,Timbangan Counting,Timbangan Buah,Timbangan Lab,Timbangan Analitik,Timbangan Allegra,Harga Timbangan Duduk,Harga Timbangan Mekanik,Batu Timbangan,Timbangan Chq,Timbangan Water Proof,Timbangan Manual,Timbangan Laundry,Timbangan Quattro,Timbangan ,Timbangan Barang,Jual Timbangan,Timbangan Gantung Digital,Timbangan Gantung,Harga Timbangan,Harga Timbangan Analitik,Harga Timbangan Buah Digital,Harga Timbangan Gantung Manual,Timbangan Gantung,Harga Timbangan Duduk,Harga Timbangan Duduk Digital,Timbangan Barang,Timbangan Gantung Manual,Timbangan,Harga Timbangan,Jual Timbangan Digital

Agung Pramudyanto

Penulis (sosial politik budaya)

Tech News Blog

Tech news & Rumor

eenendangsarielmuhyiblog

من جدّ وجد

lyzaulmilfa

semoga bermanfaat bagi semua

Catatan si 123154

Aku bukan orang yang hebat, tapi aku mau belajar dari orang hebat; aku orang biasa, tapi aku mau menjadi orang yang luar biasa; dan aku bukanlah orang yang istimewa, tapi aku mau berusaha menjadi yang teristimewa^.^)

dwi sakethi

#inyong-mikir-lo-ya

my simple little things

Mari Berpacu Dalam Menulis

Pakelir3

Generasi Pencinta Seni

Beaded jewelry

beaded jewelry

Impossible

Selamat Datang , dan Terimakasih Telah Berkunjung

Muslim El Yamany

Menulis untuk Inspirasi. Berkarya Tiada Henti

Musim Semi

berharap hangat itu sampai ke hatimu begitu juga cintaku

sukanonton

nonton apa aja

To my dearest Leppy.

trees and sky; me in becoming woman.

Kisah Tanpa Henti

Tiada Cerita Yang Tak Bisa Dituliskan

capung2

Menulis Untuk Diingat

OOAworld

Travel, Art, Stories, Photos, Stories, Film, Videos, Animation, Drawings, Writing

pensamiento amplio

berfikir luas

Cakrawala

Penataan Ruang, Kepariwisataan, Bencana, Agama, Beladiri.

Sekedar curhat

Tulisan Curahan Hati

hilangpermataku.wordpress.com

A great WordPress.com site

Kata-Kata Dicta

Kepingan Kata yang Mengharapkan Sebentuk Arti Bagimu

refriska

fabulous life

Jnynita.com

Makes extraordinary memories from ordinary moments.

Istanaku Harapanku

[ goresan untuk mengejar mimpi ]

duniakoe2

A great WordPress.com site

annaukhty

4 out of 5 dentists recommend this WordPress.com site

BukuHarian

Mari Berpacu Dalam Menulis

B. S. Totoraharjo

Orang Desa Yang Mencintai Desa dan Kebudayaannya

ada cerita apa hari ini?

blog pribadi aldilalala yang gemar menasihati diri sendiri dengan meramu kata-kata ketika melayap

SanG BaYAnG

Ungkapan Jiwa Dalam Kata Yang Berbeda

Life For Share

Hidup lebih berarti dengan berbagi

lagilagi81.wordpress.com/

KEBAHAGIAAN HIDUP BUKAN SEKEDAR DARI AGAMA

Pursuing My Dreams

Emak Benjamin Berkebun | Memasak | Cerita dari Jerman

Fiazku

Kecerdasan Manusia Bodoh

This is not about me

Semua tentang Kasih

"MAS GURU"

Gurumu Sahabatmu

Odi Sumantri

Membaca Tak Harus Pintar

PITHECANTROPUS

Fatwa Absurdius Puitica Shalalala

blognoerhikmat

lihat dengan kata.baca dengan hati

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.